Senin, 31 Oktober 2011

Perkembangan Motorik Bagi Anak Tuna Netra


Perkembangan perilaku motorik juga menuntut perilaku psikomotor(locomotion) yang bersifat universal yang harus dikuasai oleh individu pada masa bayi atau pada masa awal kanak-kanak, yaitu berjalan, dan memegang benda. Kedua keterampilan motorik ini menjadi dasar bagi keterampilan motorik yang lebih kompleks. Bagi anak tunanetra, penguasaan perilaku psikomotor dasar seperti berjalan dan memegang benda sudah merupakan masalah yang tidak mudah untuk dikuasai dan dilaksanakan dengan baik. 

1. Tahap sebelum berjalan
Anak tunanetra mengikuti pola perkembangan perilakumotorik yang sama dengan anak normal pada umumnya, hanya saja faktor kecepatannya yang berbeda sebagai akibat dari kurangnya rangsangan visual
a. Koordinasi tangan
Bayi tunanetra tidak mengetahui apa yangada di sekelilingnya sehingga mereka cenderung diam dan tidak responsif. Oleh karena itu, perludiciptakan suatu lingkungan yang mampu merangsang perkembangan geraknya. Hambatan dalam perkembangan koordinasi tangan akan berpengaruh pada berbagai aktivitas di kemudian hari seperti berjabat tanganyang lemah, kesulitan memegang benda serta kelambanan dalam latihan kesiapan membaca huruf Braille.
b. Koordinasi badan
Bayi tunanetra cenderung diam atau melakukan aktivitas yang kurang berarti yang
disebutblindism seperti menusuk mata dengan jari, mengangguk-anggukkan kepala, menggoyang-goyangkan kaki atau sejenisnya . Tanpa disadari kebiasaan ini terbawa sampai dewasa.
2. Tahap berjalan
Pada anak tunanetra dalam usia yang sama dengan anak lain kecil kemungkinannya dapat bergerak dengan gerakan yang sama dengan anak lain. Dia akan berjalan lebih pada usia yang lebih tua dari anak normal. Hal tersebut terjadi karena kurangnya motivasi baik internal maupun eksternal untukmelangkahkan kakinya pada posisi berdiri untuk mengambil benda di sekitarnya.

By :
Free Blog Templates